bismillah :)
jika aku mencoba untuk menjadi seperti dia, lalu siapa yang mau menjadi seperti aku?
seharusnya kita berterima kasih kepada Tuhan. sebab Dia menciptakan manusia berbeda satu sama lain. kalau kita semua sama, apa jadinya dunia ?
kata seandainya, kalau, jika itu menjadi kata favoritku selama ini. aku sering sekali mengandaikan diriku menjadi seperti orang yang aku kagumi dan aku anggap sebagai manusia sempurna di mataku. "seandainya aku cantik seperti dia, kalau saja aku kaya raya seperti dia, jika saja aku menjadi seperti dia." kata-kata itu sering sekali aku ucapkan. ya, aku hanya bisa mengucapkannya dalam hatiku. tapi hingga kini aku tidak menjadi seperti dia. aku tetap menjadi diriku sendiri yang tidak memiliki kelebihan apa-apa, hanya manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan.
aku juga sering berkhayal menjadi seorang selebriti tersohor yang disukai banyak orang dan memiliki segala sesuatu. kalau aku menjadi selebriti tersohor di dunia pasti semua orang menyukaiku, mereka menunggu aku datang di manapun mereka berada, dan apa yang aku inginkan pasti aku bisa mendapatkannya. hmm...aku pasti bisa hidup enak, nyaman, tentram, bahkan dunia bisa jadi milikku(sumpahh ngayal banget). namun lagi-lagi itu hanyalah khayalan semata, tak mungkin menjadi nyata, meskipun aku berusaha untuk mencapainya. ya, aku tetaplah menjadi diriku dan aku bukan seleb seperti yang kukhayalkan.
aku memiliki beberapa idola. aku memajang poster-posternya disetiap sudut kamarku. ku pandang wajahnya lama-lama. ah andai aku secantik dia, andai tubuhku ideal seperti dia, akan kudatangi semua agen model dan management artis di jakarta. pasti mereka terpesona melihat wajah cantikku. tapi, aku masih tetap menjadi diriku. tak ada yang berubah sedikitpun dari diriku walaupun aku sudah mengidolakan seseorang yang bisa di bilang perfect, tapi diriku takkan berubah menjadi seperti dirinya.
begitupun dengan kamu. kamu pasti juga memiliki idola kan ? bahkan banyak yang memuja idolanya setengah mati dan banyak yang menjadikannya sebagai motivasi untuk maju. memang tidak haram memilki idola. masalahnya adalah jika kamu seperti aku. aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menjadi seperti idolaku. ketika aku melihat mereka aku sering merasa mereka seperti langit dan bumi dengan ku, mereka cantik dan aku jelek. mereka pintar dan aku hanyalah manusia bodoh, dan begitulah seterusnya aku menganggap diriku jika aku membandingkan diriku dengan mereka.
aku berharap bisa menjadi orang yang aku idolakan hingga aku merasa bahagia lahir dan batin haha. sayangnya, sampai jam menit detikku hanya ingin berdua, eh salah maksudku sampai jam menit detik inipun itu belum terjadi. bahkan, kata seandainya,kalau, dan jika itu telah menikamku terlalu dalam. kata-kata itu telah membuat ku berkhayal terlalu jauh.
apa yang harus aku lakukan kini dan nantinya ?
kemarin aku melihat remaja seusiaku. dia tidak cantik, pakaiannya juga sederhana. dia juga bukan berasal dari kalangan atas. fisiknya pun tidak lebih baik dari aku. namun dia terlihat sangat bahagia. aku memberanikan diri untuk menyapanya dan lalu aku bertanya "kamu terlihat sangat bahagia ? tanyaku. lalu ia menjawab " kebahagiaan milik semua orang di dunia ini tanpa memandang siapa dia, darimana dia berasal, sepintar apakah dia, dan yang lainnya. kebahagiaan itu mutlak milik semua orang di dunia ini. kucinya hanya menciptakan kebahagiaan dalam hati dan dirimu, maka kau akan merasa bahagia."
aku temenung mendengar kata-katanya. aku tersadar. dia begitu bahagia dengan dirinya. kenapa aku tidak? aku bukan dia. aku bukan idolaku. aku adalah aku. aku tidak bisa menjadi dia ataupun idolaku. tapi satu yang harus kutekankan, aku, kamu, dia, kita semua, siapapun di dunia ini berhak bahagia!











Tidak ada komentar:
Posting Komentar